BeritaJogja.co – Solo – Hujan deras pada Kamis, 16 Februari 2023, menyebabkan banjir di 15 kelurahan di Solo, memaksa ribuan warga mengungsi karena rumah mereka terendam hingga 1,5 meter.
Nico Agus Putranto, Kepala BPBD kota Solo, mengatakan lebih dari 10 ribu orang terdampak banjir, sebagian besar mengungsi sementara sebagian bertahan di rumah masing-masing.
Nico memperkirakan banjir masih bisa meluas karena hujan terus turun, terutama dengan aliran air dari Boyolali yang terus masuk ke Solo. Wilayah Laweyan dan Pajang juga mengalami luapan.
Banjir mengenai Kelurahan Jagalan, Gandekan, Sudiroprajan, Pucangsawit, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedung Lumbu, Mojo, dan Joyontakan. Ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 1,5 meter. Tinggi muka air di Pos Pantau Jurug mencapai 9,11 meter, menandakan status siaga merah di Bengawan Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mendapat kritik dari warga net karena banjir di Solo. Namun, Gibran fokus pada penanganan kebutuhan pengungsi dengan memastikan obat dan makanan tersedia.
Saat insiden, Gibran memeriksa pompa air untuk memastikan genangan air surut dan mengkomplain ke BBWS karena kurangnya koordinasi terkait pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang memengaruhi Solo.
Gibran berkomitmen untuk memastikan koordinasi yang lebih baik jika ada limpahan air dari daerah sekitar, sambil berusaha menangani situasi dan menyediakan bantuan bagi warga yang terdampak banjir.