beritajogja.co | Pasca evaluasi awal, 2 SD di Gunungkidul bakal diregrouping tahun ini karena tidak memenuhi kuota rombongan belajar. Sekolah yang terdampak adalah SDN Negeri Giripanggung (Tepus) dan SDN Gunungsari (Semanu), yang tengah menjalani kajian teknis dan sosialisasi bersama warga dan pemerintah desa.
Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan regrouping dua SD tersebut setelah menemukan jumlah murid yang sangat rendah, jauh di bawah ketentuan maksimal per kelas. Menurut Sekretaris Disdik, Agus Subariyanta, proses ini tidak bisa langsung dilakukan—harus melalui kajian matang dan sosialisasi ke masyarakat di sekitar sekolah. Koordinasi juga melibatkan pemerintah kalurahan untuk memastikan kontroversi minimal dan keputusan bisa diterima warga secara luas.
Baca Juga: Luar Biasa! 10 Kalurahan di Gunungkidul Tuntas Bayar PBB, Pendapatan Daerah Melonjak!
Fakta dan data dari sumber resmi
- Jumlah murid di kedua SD tidak memenuhi standar rombongan belajar, sehingga untuk tahun ajaran 2025–2026 mereka tidak membuka pendaftaran siswa baru
- SDN Giripanggung berada di Kapanewon Tepus, SDN Gunungsari di Kapanewon Semanu.
- Usulan regrouping masih dalam tahap kajian untuk menentukan sekolah tujuan dan jarak tempuh aman bagi siswa.
Dampak atau respons dari pihak terkait
Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Eckwan Mulyana, menyatakan tidak keberatan dengan regrouping asalkan prosesnya transparan dan tidak menimbulkan kekhawatiran. Ia menekankan pentingnya memperhatikan aksesibilitas—jika hanya ada satu sekolah di suatu wilayah, sekolah tersebut tetap perlu dipertahankan demi kemudahan akses anak-anak belajar .
Analisis singkat atau arah kebijakan ke depan
Regrouping ini merupakan langkah untuk efisiensi dan optimalisasi layanan pendidikan. Namun, perlu langkah strategis di masa depan:
- Audit kondisi tiap sekolah secara menyeluruh, terutama di area dengan jumlah siswa rendah.
- Tingkatkan sosialisasi publik agar masyarakat memahami perubahan dan tidak terjadi resistensi.
- Perkuat koordinasi lintas sektor, khususnya dengan pemerintah desa, komite sekolah, dan Dinas Pendidikan.
- Pantau dampak regrouping terhadap kualitas pendidikan dan adaptasi siswa di sekolah baru.
Regrouping dua SD di Gunungkidul menjadi tantangan sekaligus peluang meningkatkan mutu pendidikan melalui pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Proses ini harus dijalankan transparan dan berorientasi pada kepentingan anak didik.