Nasional

Hadiri Sidang Tahunan, Puan Kenakan Baju Adat Dayak dengan Motif Sakral

×

Hadiri Sidang Tahunan, Puan Kenakan Baju Adat Dayak dengan Motif Sakral

Sebarkan artikel ini

Beritajogja.co – Pakaian adat yang dikenakan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani saat Sidang Tahunan MPR adalah sebuah penghormatan yang mendalam pada budaya Dayak dari Kalimantan Barat. Motif Ruit Besai yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak merupakan lambang kebesaran dan keperkasaan yang hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar dalam adat mereka.

Pengerjaan motif ini membutuhkan ketelitian dan ritual adat tertentu, sehingga hanya dilakukan oleh pengrajin-pengrajin tua dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam akan prosesi adatnya. Kain ini, sejak zaman dahulu, telah menjadi penanda kemenangan dan merupakan salah satu buah tua dari zaman nenek moyang terdahulu.

Pemilihan motif ini oleh Puan Maharani sebagai pakaian dalam Sidang Tahunan MPR bukan hanya sekadar pemilihan motif, tapi juga mengandung makna mendalam dalam menceritakan kemenangan pada masa kemerdekaan. Kehadirannya dalam pakaian adat tersebut juga menjadi wujud dukungan dan penghormatan kepada budaya Dayak, sementara desain busananya dirancang khusus agar menggambarkan keindahan adat Dayak secara autentik.

Pemakaian aksesoris ikat kepala dari bulu Burung Ruai, burung yang menjadi legenda dalam budaya Dayak, semakin melengkapi keseluruhan penampilan Puan Maharani dengan kecantikan dan keanggunan, sekaligus menggambarkan keindahan wanita-wanita Dayak.

Tidak hanya Puan Maharani, namun sejumlah tokoh negara juga mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, yang menunjukkan kekayaan dan keindahan budaya Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR. Presiden Joko Widodo sendiri tampak memakai baju adat dari Tanimbar, Maluku, sementara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mempesona dengan kebaya putih berpadu kain batik bernuansa merah, lengkap dengan selendang yang menambah kemegahan penampilannya. Ini adalah simbol dari keberagaman budaya yang mempersatukan Indonesia dalam peringatan kenegaraan yang penting.