Beritajogja.co | Gunungkidul, 28 April 2025 — Korem 072/Pamungkas bekerja sama dengan PT Surya Karya Setiabudi (SKS) meresmikan delapan titik sumur bor di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan peresmian dipusatkan di Padukuhan Gedangsari RT 04/05, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Senin (28/4).
Program ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan akses air bersih masyarakat, khususnya di wilayah yang selama ini menghadapi tantangan kekeringan dan keterbatasan sumber air di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Acara peresmian dihadiri langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, jajaran Forkopimda Gunungkidul, unsur TNI, serta perwakilan dari PT SKS dan tokoh masyarakat setempat.
Suasana haru dan gembira tampak begitu terasa sepanjang acara. Warga menyambut peresmian ini dengan penuh antusias. Selama ini, keterbatasan air bersih menjadi tantangan besar, dan kini dengan hadirnya sumur bor harapan mereka untuk mendapatkan akses air bersih yang layak akhirnya terwujud.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan kebutuhan dasar air bersih masyarakat Gunungkidul dapat lebih terpenuhi, serta menjadi contoh kolaborasi antara TNI dan dunia usaha dalam membangun negeri.
Bukit Bintang Jogja: Tempat Terbaik untuk Menikmati Pemandangan Malam Kota Yogyakarta
Mayjen TNI Deddy Suryadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan sumur bor ini merupakan wujud dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Upaya ini tidak hanya sebatas menyediakan infrastruktur, tetapi juga menunjukkan semangat gotong royong untuk mengatasi persoalan kekeringan,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul Endah Bekti turut menyampaikan apresiasi atas perhatian Kodam IV/Diponegoro, Korem 072/Pamungkas, dan PT SKS terhadap pemenuhan kebutuhan dasar warga. Ia berharap kolaborasi lintas sektor dapat terus berlanjut demi keberlanjutan akses air bersih di masa depan.
Rangkaian acara peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan penyalaan pompa air sebagai simbol dimulainya operasional sumur bor. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pengobatan massal, telekonferensi dengan lokasi sumur lainnya, dan pembagian paket sembako untuk warga sekitar yang membutuhkan. (Ang)