Beritajogja.co, – Masalah upah rendah masih menjadi sorotan utama para buruh di Provinsi Yogyakarta pada peringatan Hari Buruh Internasional. Ratusan pekerja yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY mengadakan aksi untuk menyoroti persoalan ini serta masalah lainnya di sektor ketenagakerjaan, termasuk UU Cipta Kerja.
Koordinator MPBI DIY, Irsyad Ade Irawan, menyatakan keprihatinan terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY yang masih berada di angka Rp1.981.782. Dia mengharapkan kenaikan UMP hingga setidaknya 50 persen dari jumlah tersebut, mengingat standar upah layak seharusnya berada di sekitar Rp 4 juta. Menurutnya, upah yang rendah membuat para buruh sulit untuk membeli rumah atau tanah di Yogyakarta.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Yogya, Deenta Julliant Sukma, juga menekankan pentingnya kenaikan upah buruh di Yogyakarta, yang menurutnya masih jauh dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dijadikan patokan.
Sementara peringatan Hari Buruh Internasional di Yogyakarta diwarnai dengan nuansa budaya, menampilkan Bregada Rakyat dari kalangan buruh yang berjalan kaki menyusuri beberapa lokasi penting. Ini merupakan seruan kepada Gubernur DIY agar budaya tidak hanya menjadi pertunjukan, melainkan juga membawa kemakmuran bagi rakyat.
Presiden Jokowi, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, memberikan ucapan selamat Hari Buruh Internasional bagi para buruh Indonesia. Dia mengajak agar momen tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional. Upaya peningkatan keahlian, program pelatihan, dan peningkatan investasi baik domestik maupun asing diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan buruh dan tenaga kerja secara keseluruhan.