Beritajogja.co – Peningkatan kesiapsiagaan kebencanaan di Kabupaten Gunungkidul, khususnya di Kalurahan Sampang, merupakan langkah penting mengingat tingginya risiko bencana di wilayah tersebut. Gladi kesiapan bencana selama 3 hari yang dilakukan oleh pemerintah Kalurahan Sampang dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bertujuan untuk meminimalisir kerugian dan korban jiwa saat bencana terjadi.
Lurah Kalurahan Sampang, Suharman, menjelaskan bahwa wilayahnya berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan memiliki risiko bencana yang tinggi. Pengalaman dari gempa Jogja tahun 2006 menjadi pelajaran penting bagaimana guncangan gempa berkekuatan 6 magnitudo mengakibatkan kerusakan parah di Kalurahan Sampang.
Kegiatan gladi kesiapsiagaan tersebut menjadi langkah untuk memberikan kesadaran dan persiapan bagi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kondisi bencana. BPBD juga menekankan urgensi pelatihan ini, terutama mengingat ancaman dari bencana gempa bumi yang menjadi titik perhatian utama setelah adanya patahan sesar opak yang melintasi Kalurahan Sampang sejak gempa Jogja 2006.
Pemahaman mengenai risiko bencana, terutama terkait dengan gempa bumi dan tanah longsor, menjadi hal yang penting untuk dipahami oleh pemerintah dan masyarakat Kalurahan Sampang. Sesar Opak yang berada di sekitar aliran Sungai Opak menjadi titik fokus karena panjang jalur sesar ini mencapai 45 kilometer dan memiliki potensi bencana yang signifikan di wilayah tersebut.