Beritajogja.co – Menjelang hari raya Idul Adha, stok hewan kurban di Kabupaten Gunungkidul telah mencapai tingkat yang memadai, menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul, Retno Widyastuti dalam pertemuan dengan media. Menurutnya, stok tahun ini telah melampaui kebutuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Retno membandingkan jumlah hewan kurban tahun ini dengan tahun 2022, mencatat peningkatan yang signifikan. Jumlah hewan kurban di Gunungkidul tahun ini mencapai 46.875 ekor, sementara pada tahun 2022 hanya 20.101 ekor.
Dari total hewan kurban tersebut, terdiri dari 18.345 sapi, 27.022 kambing, dan 1.508 domba. Permintaan hewan kurban tahun ini masih didominasi oleh kebutuhan lokal di Gunungkidul dan dari luar daerah.
Meskipun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) masih ditemukan, namun Retno menyatakan bahwa hal ini tidak berpengaruh terhadap pasokan dan permintaan hewan kurban tahun ini. DPKH Gunungkidul tetap memantau kesehatan hewan kurban, serta mengawasi mobilitas hewan kurban yang masuk dan keluar wilayah Gunungkidul.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyatakan bahwa pihaknya terus memastikan kesehatan hewan ternak khususnya menjelang bulan kurban. Meskipun kasus penyakit PMK dan LSD masih ada, kondisinya telah membaik meskipun masih ada kasus baru yang terdeteksi, namun jumlahnya cukup rendah.
Wibawanti mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya guna meminimalkan penyebaran penyakit tersebut. Hal ini diharapkan dapat membantu menekan dampak penyakit tersebut pada hewan kurban dan populasi hewan ternak secara keseluruhan.
