Beritajogja.co, – Gelaran potensi budaya di Kalurahan Tegalrejo, Kabupaten Gunungkidul, menarik animo luas baik dari warga lokal maupun dari wilayah sekitarnya, seperti Kabupaten Klaten khususnya warga Bayat. Berbeda dengan kebanyakan gelaran serupa di wilayah Gunungkidul yang hanya berlangsung satu hari, gelaran di Tegalrejo dilakukan selama 3 hari berturut-turut, menunjukkan minat yang besar dari masyarakat dan pemerintahan setempat.
Eko Krisdiyanto, Panewu Gedangsari, menyambut positif gelaran potensi budaya di setiap Kalurahan sebagai langkah yang tidak hanya menghemat energi panitia tetapi juga mampu membangkitkan perekonomian lokal. Kegiatan ini bukan hanya memperlihatkan potensi budaya setempat tetapi juga memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa setiap Kalurahan memiliki warisan budaya yang beragam, yang pada gilirannya juga merangsang ekonomi masyarakat.
Gelaran di Kalurahan Tegalrejo memamerkan kesenian lokal seperti wayang kulit dan potensi pembatik anak, yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Lurah Sarjono. Pembatik anak ini berhasil menampilkan karya yang tak kalah memukau dari para seniman senior. Selain melestarikan seni membatik, pembatik anak juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang estetika dan teknik dalam membatik kepada generasi muda.
Tak hanya itu, gelaran ini juga menampilkan dua pertunjukan wayang kulit dengan lakon yang berbeda, menunjukkan kekayaan kesenian lokal yang mendalam. Menurut Sarjono, kehadiran para seniman lokal dan penampilan yang memukau mampu meningkatkan status Kalurahan Tegalrejo dari hanya sebagai Kalurahan rintisan budaya menjadi Kalurahan budaya yang lebih diakui. Ini menjadi sebuah langkah penting dalam mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya setempat.
