Beritajogja.co, – Menjadi anggota DPRD yang di lantik melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW) Eli Santoso atau yang kerap di sapa Tosan ini maju kembali menjadi calon anggota leslatif dari partai demokrat melalui daerah pemilihan (Dapil) 3 pada pemilu tahun ini.
Di temui Beritajogja.co dengan kenakan kain sarung dan kaos oblong saat dirinya mendampingi latihan group kesenian tradisional Jathilan Laskar Turonggo Timur di Padukuhan Papringan, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin mengatakan dirinya siap untuk medulang suara pada pemilu tahun ini.
Dirinya mengakui memiliki pola berbeda dengan para caleg lainnya yang sibuk memasang gambar di setiap sudut kampung. Tosan mengatakan dirinya lebih senang berbaur dengan warga masyarakat tanpa harus berjanji muluk-muluk kepada calon konstituennya.
Baca Juga : Masuk Masa Kampaye, Eli Santoso Dilantik Jadi Anggota DPRD Gunungkidul
“Seperti yang di amanatkan oleh bapak SBY tempo hari agar para caleg Demokrat tidak berjanji dan tidak berucap yang muluk-muluk, ya, saya memperaktekkan hal tersebut, seperti yang anda lihat malam ini saya membersamai para anak-anak muda di Padukuhan Papringan ini untuk melestarikan kesenian tradisi, ini aset kita dengan kehadiran kita yang sederhana kita bisa membaur dengan masyarakat dan masyarakat tidak memeliki jarak,” Kata Eli Santoso. Sabtu Malam, (23/12/2023).
Dari pantauan Beritajogja.co sosok Eli Santoso memang terlihat sosok tokoh yang sangat disegani oleh para masyarakat di Kapanewon Semin terlebih generasi mudanya. terlebih saat membersamai para seniman muda Padukuhan Papringan Eli santoso hanya kenakan kain sarung dan berkaos oblong, namun kehadiran dirinya di padukuhan Papringan mampu memberikam energi positif bagi seniman muda kesenian jathilan Padukuahn Papringan.

Terkait dengan kesenian tradisional Jathilan Eli Santoso mengungkapkan perlu ada keseriusan dari semua pihak dalam melestarikan budaya nenek moyang ini. ia menegskan keseriusan tersebut tidak hanya dari pemerintah semata namun juga keseriusan yang di lakukan oleh para pengiat kesenian itu sendiri.
Baca Juga : Hendry Ardiyanto : Demokrat dan SBY Andil Besar Dalam Sahnya UUK DIY
“Jathilan ini budaya adi luhung dari nenek moyang yang harus kita lestarikan, jadi butuh keseruisan semua pihak, ya anggota dewannya, ya pemerintahnya baik itu pemerintah kaluraan, pemerintah Kapanewon maupun dinas terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan juga yang ngak kalah penting ya pengiat seni itu sendiri. jangan ada pernah ada kata bosan dan jenuh dalam melestarikan budaya nenek moyang kita. nanti di saat semua pemerintahnya serius dana dikucurkan malah bubar, nah ini kan juga repot,” jelas Eli Santoso.
Dengan Demikian eli santoso berpesan kepada para pengiat seni khusunya generasi muda agar tidak cepat bosan dan jenuh dalam melestarikan budaya, Eli mengatakan lebih lanjut karena budaya adalah senjata untuk memenusiakan manusia.
“Kalo kita tidak berbudaya maka kita tidak bisa memenusialkan manusia lain, karena manusia diciptakan denagn olah rasa yang menjadikan budaya itu sendiri,” tutup Eli Santoso.
Sebagai informasi Seni Jathilan Laskar Turonggo Timur Padukuhan Papringan ini masih berlatih dengan alat seadanya karena belum adanya pendanaan dari pihak instansi terkait.