Beritajogja.co, – Wabah antraks yang kembali muncul di Kabupaten Gunungkidul telah menjadi perhatian serius bagi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dia menyoroti kegiatan pengawasan hewan ternak yang masuk dan keluar wilayah Gunungkidul serta meminta peningkatan pengawasan dan pencegahan.
Sultan meminta agar petugas pos pengawasan lalulintas hewan ternak benar-benar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hewan-hewan yang melintas, bukan hanya melakukan pengawasan sembari duduk di pos pengawasan.
Selain itu, Sultan juga menekankan perlunya peningkatan jumlah petugas yang bertugas mengawasi lalulintas hewan ternak. Dia juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap pedagang yang mungkin dengan sengaja menjual hewan ternak yang sakit akibat terpapar antraks dengan harga murah.
Mengomentari kasus antraks yang terjadi, Sultan menyatakan bahwa hal serupa juga terjadi sebelumnya, bukan hanya di Gunungkidul tetapi juga di Kabupaten Sleman. Penularan antraks pada manusia disebabkan oleh mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks, bahkan dalam kasus tertentu, terjadi konsumsi hewan yang sebelumnya telah dikubur dan kemudian digali kembali untuk dikonsumsi bersama.
Sultan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terkait konsumsi daging hewan yang telah mati untuk menghindari kasus serupa. Meskipun kasus antraks telah menelan korban jiwa, Sultan menyatakan belum diperlukan kejadian luar biasa (KLB) karena penanganan terhadap warga yang terpapar masih dapat dilakukan melalui pengobatan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyampaikan bahwa dari pemeriksaan bersama Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates, ada 12 ekor ternak (6 sapi dan 6 kambing) yang terpapar antraks di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Beberapa di antaranya telah dikonsumsi oleh warga, bahkan ada yang sudah dikubur dan digali kembali untuk dikonsumsi. Hal ini menunjukkan perlunya tindakan lebih serius dalam pengawasan dan edukasi terkait risiko konsumsi daging hewan yang terpapar antraks.