Beritajogja.co, (Gunungkidul – Gedangsari) – Bimtek WUB IKM Batik yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Yogyakarta bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para pengrajin batik di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari. Dodi Junianto, Kepala Bidang Industri Disperindag DIY, menjelaskan bahwa melalui bimtek tersebut, para pengrajin akan diberikan pengetahuan terkait desain, corak, dan mutu batik agar hasil industri mereka memiliki kualitas terbaik.
Selain itu, dalam bimtek ini juga akan diajarkan proses pendaftaran untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini diharapkan dapat membantu para produsen batik untuk lebih dikenal oleh para pembeli, terutama dengan adanya NIB sehingga mempermudah dalam pemasaran melalui teknologi internet.
Dodi juga menjelaskan perbedaan antara Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di mana IKM lebih berfokus pada produksi barang, sementara UMKM lebih pada aktivitas pemasaran dari produk-produk yang sudah diproduksi oleh IKM.
Sarjono, Lurah Kalurahan Tegalrejo, yang mendampingi pembukaan bimtek IKM Batik menyatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting karena memungkinkan para pengrajin untuk mendapatkan informasi terkini serta meningkatkan kapasitas produksi mereka. Dengan adanya dukungan dan pelatihan dari Disperindag DIY, diharapkan pengrajin dapat meningkatkan kualitas produknya.
Bimtek IKM Batik yang diselenggarakan Disperindag Provinsi Yogyakarta di Kalurahan Tegalrejo ini akan berlangsung selama 4 hari dimulai pada Kamis, 9 Maret 2023. Ini menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan industri batik di wilayah tersebut.
