Gunungkidul — Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kembali digelar pada Selasa, 18 Oktober 2025, bertempat di Balai Kalurahan Grogol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan Ibu Siti Hediati Soeharto, S.E, Ketua Komisi IV DPR RI, sebagai pembicara utama. Acara diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari kelompok tani hutan, penggiat pariwisata, ibu-ibu PKK, Kelompok Wanita Tani (KWT), pemuda, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Siti Hediati Soeharto menegaskan bahwa Sosialisasi 4 Pilar MPR RI—meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan fondasi penting dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa, terutama di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
“4 Pilar ini adalah pedoman bersama kita dalam hidup berbangsa. Semakin masyarakat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, semakin kuat pula ketahanan nasional kita,” ujar beliau.
Dialog Interaktif: Peserta Sampaikan Aspirasi dan Tantangan Lapangan
Sosialisasi berlangsung dinamis setelah peserta diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan pembicara. Salah satu peserta dari kelompok tani hutan, Bapak Sumarno, menyampaikan kegelisahannya terkait maraknya peralihan fungsi lahan.
Sumarno: “Bu, bagaimana kami sebagai petani hutan bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan, sementara tekanan kebutuhan ekonomi membuat banyak warga tergoda menjual atau mengalihfungsikan lahan?”
Siti Hediati Soeharto: “Inilah pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Pemerintah mendorong berbagai program pemberdayaan agar petani tetap bisa produktif tanpa harus mengorbankan kelestarian hutan. Saya akan terus perjuangkan agar bantuan dan pendampingan lebih tepat sasaran.”
Pada sesi berikutnya, peserta dari kelompok penggiat pariwisata, Ibu Lestari, menyoroti tantangan sektor pariwisata pedesaan yang belum pulih sepenuhnya.
Lestari: “Pariwisata di desa-desa Gunungkidul sebenarnya potensial, Bu, tapi masih banyak kendala akses dan fasilitas. Apa ada program yang bisa membantu?”
Siti Hediati: “Sektor pariwisata desa adalah salah satu tulang punggung ekonomi lokal. Kami di DPR RI mendorong kementerian terkait untuk memperkuat infrastruktur desa wisata serta program pelatihan SDM agar masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi secara langsung.”
Perwakilan ibu-ibu PKK juga turut aktif berdiskusi. Ibu Sri Wahyuni, anggota PKK, menanyakan peran perempuan dalam penguatan nilai kebangsaan.
Sri Wahyuni: “Perempuan di rumah dan masyarakat memegang peranan penting. Bagaimana kami bisa lebih berkontribusi dalam penguatan 4 Pilar ini?”
Siti Hediati: “Perempuan itu penjaga nilai—di keluarga, di masyarakat, bahkan dalam ekonomi. PKK, KWT, hingga UMKM perempuan punya peran besar dalam memperkuat nilai gotong royong dan persatuan. Saya percaya ibu-ibu adalah garda terdepan dalam menanamkan karakter kebangsaan.”
Masyarakat Apresiasi Sosialisasi
Kegiatan ditutup dengan pesan penguatan peran masyarakat dalam menjaga persatuan nasional. Sejumlah peserta menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog langsung serta materi yang mudah dipahami dan relevan dengan kondisi lapangan.
Acara berlangsung lancar dan tetap mematuhi tata tertib pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan. Para peserta berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat di pedesaan.











