Beritajogja, (Gunungkidul – Ponjong) – Presiden Joko Widodo telah memimpin serangkaian acara panen raya padi Nusantara dengan tujuan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, ia meninjau panen di beberapa lokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mengamati produktivitas yang berbeda-beda antar-daerah.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengamati perbedaan produktivitas padi per hektare di daerah yang berbeda. Misalnya, di Ngawi, produktivitasnya mencapai 8 hingga 10 ton per hektare, sementara di Kebumen, jumlahnya berkisar antara 5 hingga 6 ton per hektare. Hal ini disebabkan oleh variasi kesuburan tanah, manajemen pengairan, dan faktor lain yang berbeda di setiap daerah.
Kegiatan panen padi Nusantara ini dilakukan secara serentak di berbagai provinsi dan kabupaten, termasuk di Gunungkidul, Yogyakarta. Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta, turut serta dalam panen tersebut di Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, di mana berhasil memanen padi dengan produktivitas yang signifikan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan bahwa keberhasilan dalam pembangunan pertanian di wilayahnya tidak lepas dari ketersediaan pupuk bersubsidi, benih bantuan dari pemerintah, dan pemberdayaan kelembagaan tani. Sunaryanta juga menekankan bahwa penyaluran pupuk pada tahun 2022 di Gunungkidul telah mencapai 88,13% dari kuota yang tersedia.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, menegaskan bahwa Gunungkidul merupakan penyumbang utama dalam produksi tanaman pangan di DIY, mencapai 70% dari total produksi. Di sana, mereka mengembangkan komoditas padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, serta sektor hortikultura sesuai dengan prioritas komoditas yang dicanangkan pemerintah untuk pengembangan pangan