beritajogja.co | Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) akan menggelar Kongres ke-39 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada 16 hingga 21 Mei 2025. Kongres ini akan menjadi ajang penting bagi regenerasi kepemimpinan organisasi serta konsolidasi gerakan mahasiswa Kristen dari seluruh Indonesia.
Menjelang kongres, Ketua Umum Jefri Irawan Gultom, beberapa orang panitia dan para calon ketua umum melakukan kunjungan khusus ke tokoh nasional Maruarar Sirait di Jakarta, Senin (13/5). Dalam pertemuan tersebut, Maruarar, yang akrab disapa “Ara”, menyampaikan pesan tegas agar Kongres GMKI berjalan secara bersih dan bermartabat.
“Dalam kongres nanti jaga ketertiban dan tidak ada money politic. Siapapun yang menang kita dukung,” ujar Ara di hadapan panitia dan para kandidat.
Ara menekankan bahwa GMKI sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua dan paling berpengaruh di Indonesia harus menjadi teladan dalam proses demokrasi internal.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaksanaan kongres dan keberlanjutan operasional organisasi, Ara menyerahkan bantuan dana sebesar Rp200 juta untuk Operasiona Panitia Kongres. Bantuan ini diharapkan dapat membantu pelaksanaan agenda kongres agar berjalan dengan baik dan transparan.
Susilo Bambang Yudhoyono Serukan Persatuan Global Hadapi Krisis Iklim: ‘Aksi Nyata Harus sekarang!’
Tak hanya itu, Ara juga memberikan bantuan operasional sebesar Rp600 juta untuk 120 cabang GMKI yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing cabang akan menerima dana sebesar Rp5 juta untuk mendukung kelancaran kepulangan ke daerah.
Ketua Panitia Kongres GMKI ke-39, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian serta bantuan yang diberikan.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan kongres ini secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan nilai-nilai kekristenan serta keindonesiaan,” ujarnya.
Kongres GMKI ke-39 di Samarinda rencananya akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari seluruh cabang di Indonesia. Selain pemilihan ketua umum, kongres juga akan membahas arah gerakan organisasi ke depan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk isu kebangsaan, keberagaman, dan digitalisasi.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk dari tokoh nasional seperti Maruarar Sirait, Kongres GMKI ke-39 diharapkan menjadi tonggak penting dalam melahirkan pemimpin muda yang visioner, berintegritas, dan berkomitmen bagi bangsa dan gereja.