Opinijogja.com, – Untuk mengingat jiwa kepahlawanan dari prajurit Kawandoso Joyo dan R.Ng. Djoyo Wikromo sebagai pengawal Raden mas said atau lebih populernya pangeran sambernyawa, masyarakat Padukuhan Gudang, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul mengelar acara Grebeg Gunung Wijil. Jumat, (30/6/2023).
Purno Jayusman Ketua Pokdarwis Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen mengatakan kepada Opinijogja.com bahwa kegiatan Grebeg Gunung wijil telah dilakukan masyarakat Gudang sejak tahun 2013 dan telah menjadi event tahunan.
Baca Juga : Tak Berharap Dana Keistimewaan, Warga Warung Karangmojo Sukses Adakan Rasulan
“Kami masyarakat Gudang setiap tahunya selalu menyelenggarakan upacara Grebeg Gunung Wijil ini untuk mengenang jiwa kepahlawanan dari eyang R.Ng. Djoyo Wikromo dan juga prajurit Kawandoso Joyo yang mengawal pangeran sambernyawa atau Raden Mas Said sebagai putra mahkota tanah Mataram,” kata Jayusman usai melakukan kirab gunungan.
Grebeg Gunung wijil dimulai dengan acara arak-arakan gunungan berupa telur dengan jumlah sesuai hari dan tahun peringatan, dan gunungan berupa hasil bumi kebutuhan masyarakat, serta ingkung ayam kampung. Gunungan tersebut diarak bersamaan dengan 40 prajurit (Bergodo) yang mengawal, dan juga beberapa kesenian tradisional di Desa Wisata Kampoeng. Lokasi arak-arakan dimulai dari rumah kepala Padukuhan Gudang hingga makam R.Ng. Djoyo Wikromo . Setelah acara arak-arakan dilanjutkan upacara sebagai bentuk penghormatan dan doa bersama di sekitar makam R.Ng. Djoyo Wikromo . Kemudian Gunungan tersebut diperebutkan masyarakat di sekitar lokasi Grebeg.
Sayangnya pada Grebeg gunung Wijil pada tahun ini tanpa dihadiri oleh Bupati Gunungkidul. Bupati Diwakilkan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Khoirul Agus Mantara.
Jayusman menambahkan dengan adanya Grebeg Gunung Wijil dan gunungan telur nanti akan menelurkan atau memunculkan tokoh-tokoh seperti Raden R.Ng. Djoyo Wikromo yang gagah berani bersama Raden mas said dengan pasukan Kawandoso Joyo menumpas penjajah Belanda
Kegiatan Grebeg yang sarat akan budaya ini menjadi khasanah budaya tersendiri bagi masyarakat di Kapanewon Ngawen, sehingga dari kegiatan tersebut nantinya bisa di dana dari dana keistimewaan Yogyakarta, dan juga sebagai daya tarik wisata budaya.
Baca Juga : Tempat Wisata Jogja yang Wajib Anda Kunjungi
“Kami berharap dengan dijadikan nya event tahunan, Grebeg Gunung Wijil menjadi destinasi budaya dan pariwisata di Kapanewon Ngawen ini, sehingga mampu berkelanjutan dan kami berharap perhatian dari provinsi DIY dan juga Kabupaten Gunungkidul untuk pelestarian budaya,” harap Jayusman.
Dalam kegiatan Grebeg Gunung Wijil ini mengelar produk UMKM dari 6 Kalurahan di Kapanewon Ngawen dan 1 UMKM dari Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin.