Beritajogja.co, – Pada Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, mereka menjalankan apel pagi rutin setiap hari Senin. Ini merupakan bagian dari kegiatan intruksi Bupati Gunungkidul dan juga kesempatan bagi Lurah untuk memberikan arahan kepada pamong Kalurahan.
Sarjono, Lurah Kalurahan Tegalrejo, menjelaskan bahwa apel tersebut menjadi forum untuk mengangkat isu-isu terkait dengan warga, terutama karena daerahnya berada di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.
Dalam apel pagi tersebut, Sarjono memfokuskan pada dua hal penting. Pertama, terkait dengan persiapan Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Budaya tahun 2023 yang akan diselenggarakan pada bulan September. Kedua, peningkatan kapasitas anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) di daerahnya.
Sarjono menekankan pentingnya kehadiran anggota KSB pada acara Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul untuk peningkatan kapasitas mereka. Ini merupakan bagian dari persiapan untuk memperkuat kemampuan menghadapi bencana di wilayahnya.
Kegiatan Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Budaya akan melibatkan banyak potensi, termasuk kegiatan membatik bagi anak-anak. Sarjono berharap inisiatif mereka dalam pembinaan generasi muda pembatik mendapat perhatian positif dari instansi terkait.
Meski memiliki potensi yang kaya, Sarjono mengakui bahwa kondisi geografis yang berbukit menjadi kendala dalam pengembangan potensi di Kalurahan Tegalrejo. Akses jalan dan infrastruktur pendukung serta pemasaran menjadi tantangan utama.
Lurah Kalurahan Tegalrejo menyuarakan harapannya kepada pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Provinsi Yogyakarta agar memberikan perhatian lebih terhadap wilayah perbatasan seperti Kalurahan Tegalrejo. Mereka membutuhkan dukungan untuk meningkatkan potensi lokal dan juga menjaga hubungan yang harmonis dengan wilayah tetangga di Jawa Tengah.
Setelah apel pagi, pamong Kalurahan Tegalrejo melanjutkan dengan rapat koordinasi untuk persiapan Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Budaya. Ini merupakan langkah konkret dalam mempersiapkan acara besar tersebut.