beritajogja.co | Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, tengah mengintensifkan upaya penanggulangan kemiskinan dengan pendekatan baru yang lebih adaptif dan kolaboratif. Dalam seminar bertajuk “Strategi Pemberdayaan UMKM lewat Investasi Inklusif” di diselenggarakan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa FEB UGM, Kamis (8/5), di Joglo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Muhaimin menekankan perlunya strategi inovatif dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi bangsa.
Target Ambisius: Nol Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Muhaimin mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada akhir tahun 2026. Saat ini, jumlah penduduk miskin mencapai 24,06 juta jiwa atau 8,57% dari total populasi, dengan 3,17 juta jiwa (1,13%) tergolong miskin ekstrem. Angka pengangguran juga masih tinggi, yakni 7,28 juta jiwa atau 4,76% dari total angkatan kerja nasional.
Strategi Inovatif dan Kolaboratif
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah mengadopsi strategi baru yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sektor swasta, dan masyarakat. Muhaimin menekankan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada bantuan sosial, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama lintas sektor.
Pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)
Salah satu langkah penting dalam strategi ini adalah penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran. DTSEN akan digunakan oleh berbagai kementerian dan lembaga dalam menjalankan program-program mereka, sehingga bantuan dapat diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Peluncuran Sentra Cipta Mandiri (SCM)
Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, pemerintah meluncurkan program Sentra Cipta Mandiri (SCM) di Bogor. SCM merupakan ekosistem pemberdayaan berbasis komunitas yang mencakup kegiatan seperti pemberdayaan UMKM, bank sampah, pertanian terpadu, dan layanan konsultasi kesehatan mental. Program ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.
Peran Mahasiswa dan Akademisi
Muhaimin juga mengajak mahasiswa dan akademisi untuk berperan aktif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Ia mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam pemberdayaan ekonomi dan kolaborasi untuk mencari cara-cara baru dalam memberdayakan masyarakat melalui isu-isu sosial yang dihadapi.
Komitmen Pemerintah
Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan hingga 4,5% pada tahun 2029. Melalui strategi yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis data, diharapkan upaya penanggulangan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
