Gunung Kidul

Tunaikan 20% Perpres 104, Kalurahan Tancep Gelar Sekolah Lapang Budidaya Cabai

×

Tunaikan 20% Perpres 104, Kalurahan Tancep Gelar Sekolah Lapang Budidaya Cabai

Sebarkan artikel ini

Beritajogja.co, – Program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden 104, mengarah pada target 20% ketahanan pangan yang menjadi kewajiban pemerintah desa (Kalurahan). Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga memfasilitasi pertumbuhan generasi muda petani.

Salah satu contoh implementasi program ini dilakukan oleh pemerintah Kalurahan Tancep, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, melalui kegiatan sekolah lapang budidaya cabai. Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Kalurahan Tancep dan Panewu Ngawen Sugito SH, MH, yang memberikan semangat bagi peserta sekolah lapang ini.

Panewu Ngawen Sugito SH, MH, dalam wawancaranya dengan Opinijogja.com, mengapresiasi inisiatif pemerintah Tancep dalam melaksanakan sekolah lapang budidaya cabai ini. Dia berharap kegiatan ini akan menjadi awal dari peningkatan sektor pertanian hortikultura di wilayah Utara Kabupaten Gunungkidul.

Menurutnya, SL ini tidak hanya mengenalkan cara bercocok tanam kepada generasi muda, tetapi juga melibatkan teknologi dan manajemen pertanian yang baik untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas. Kualitas hasil pertanian yang baik berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih baik pula.

Sementara itu, Yudianto, Lurah Kalurahan Tancep, menjelaskan bahwa alasan diadakannya sekolah lapang budidaya cabai ini adalah karena wilayah mereka memiliki sumber daya alam yang mendukung pertanian hortikultura. Tanah yang subur dan ketersediaan air yang cukup menjadi alasan kuat, ditambah dengan permintaan tinggi akan cabai sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Pilihan budidaya cabai juga dipertimbangkan karena harga jualnya yang tinggi di pasaran. Yudianto meyakini bahwa dengan menerapkan teknologi dan manajemen pertanian yang baik, pertanian cabai memiliki potensi besar sebagai penopang ekonomi bagi masyarakat di wilayah mereka.