Beritajogja.co – Pelatihan Budikdamber yang diadakan oleh Dyah Ayu, mahasiswa Universitas Dipenogoro, merupakan langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan yang diperjuangkan pemerintah. Konsep sederhana ini, Budikdamber, sejalan dengan prinsip akuaponik yang tidak hanya menyediakan karbohidrat dan serat, tapi juga memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
Dyah Ayu menyatakan bahwa Budikdamber bisa menjadi salah satu pilar ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, terutama dalam memenuhi kebutuhan protein. Meski lahan sempit, konsep ini memungkinkan masyarakat untuk tetap memproduksi pangan secara mandiri.
Antusiasme yang tinggi dari masyarakat Temuwangi dalam kegiatan pelatihan Budikdamber menunjukkan minat yang besar terhadap sektor budidaya perikanan. Dyah Ayu menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keuntungan ekonomi, tapi juga memenuhi kebutuhan protein dan sayuran di rumah tangga.
Kelebihan Budikdamber, menurut Dyah Ayu, terletak pada kemampuannya untuk diterapkan dalam lahan yang sempit, penggunaan air yang hemat, modal yang relatif kecil, serta praktik zero waste yang ramah lingkungan. Sistem ini menghasilkan ikan lele dan kangkung yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Salah satu peserta pelatihan, Marlitha Thalea, merasa terbantu dan tidak kesulitan dalam melakukan budidaya perikanan di rumah setelah mengikuti pelatihan ini. Follow-up dari pihak Karang Taruna di Desa Temuwangi nantinya diharapkan dapat memperkuat implementasi program ini di masyarakat.
Heri Susanto, Perangkat Desa Temuwangi, menyatakan bahwa meskipun lahan terbatas, sektor perikanan tetap dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian. Ia juga menegaskan peran aktif mahasiswa KKN dalam meningkatkan SDM dan perekonomian Indonesia, seperti yang terlihat dalam pelatihan Budikdamber ini. Hal ini memberikan contoh nyata bagaimana keterlibatan mahasiswa dapat membawa manfaat langsung kepada masyarakat.
