Beritajogja.co – Gari Art Festival ke-6, yang mengusung tema “Jinari” (tekad yang kuat dalam mewujudkan cita-cita), diselenggarakan oleh Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari, sebagai bagian dari Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Budaya.
Lurah Kalurahan Gari, Widodo SIP, menjelaskan bahwa festival ini melibatkan sekitar 750 pelaku seni dan warga masyarakat dalam memperlihatkan potensi kesenian dari setiap padukuhan di Kalurahan Gari. Festival ini tidak hanya memperlihatkan seni tetapi juga mengangkat potensi kuliner, kriya, dan alam yang dimiliki oleh Kalurahan Gari.
Salah satu keistimewaan dari Gari Art Festival adalah peran serta masyarakat Gari dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Masyarakatlah yang menentukan bentuk dan konsep acara ini.
Yang menarik, festival ini lebih dari sekadar menampilkan seni dari sembilan padukuhan di Kalurahan Gari. Setiap padukuhan akan mempresentasikan literasi sejarah dan cerita rakyat mereka, dan akan ada kompetisi kreatif antara mereka.
Widodo menyatakan kebanggaannya karena festival ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Kalurahan Gari dalam setiap penyelenggaraannya.
Gari Art Festival dihadiri oleh Kepala Dinas Khundha Kabudayan, Khoirul Agus Mantara, serta KPH Yudanegara. Acara ini juga dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul dari fraksi Nasdem, Rian Eko Wibowo.
Rian Eko Wibowo, anggota DPRD dan juga warga Kalurahan Gari, menyambut baik penyelenggaraan Gari Art Festival ke-6. Dia berharap festival ini dapat menggali semua potensi di Kalurahan Gari, termasuk potensi kuliner, kerajinan, dan seni lokal.
Rian juga memberikan selamat kepada Lurah Kalurahan Gari, Widodo, atas undangan yang diterima untuk menghadiri Festival LIKE di Jakarta, yang terkait dengan keberhasilannya dalam mengelola pasar ekologis Argo Wijil. Hal ini dianggap luar biasa sebagai kontribusi terhadap konservasi alam dan perekonomian masyarakat di Kalurahan Gari.
