Bantul

Titiek Soeharto dan KKP Kolaborasi Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Santri Ponpes Ali Maksum

×

Titiek Soeharto dan KKP Kolaborasi Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Santri Ponpes Ali Maksum

Sebarkan artikel ini
Titiek Soeharto dan KKP Kolaborasi Hadirkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Santri Ponpes Ali Maksum

beritajogja.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto), kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggelar program Makan Bergizi Gratis (MBG) Menu Ikan. Kali ini, program tersebut menyasar lebih dari 300 santri di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta, pada Sabtu, 30 November 2024.

Acara ini diadakan di SMP Ali Maksum, kompleks pesantren yang berada di Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Selain untuk memberikan asupan gizi berkualitas kepada santri, kegiatan ini juga menjadi persiapan implementasi skala nasional program MBG dari Presiden Prabowo Subianto.

Meningkatkan Asupan Protein Masyarakat

Meningkatkan Asupan Protein Masyarakat

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa tingkat konsumsi protein masyarakat Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Saat ini, angka konsumsi protein di Indonesia berada pada 62,3 gram per kapita per hari, lebih rendah dari negara-negara seperti Kamboja, Laos, hingga Vietnam.

“Program MBG ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan asupan protein masyarakat. Target kami, dalam lima tahun ke depan, konsumsi protein masyarakat bisa mencapai angka 100 gram per kapita per hari. Ini penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Budi.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program ini. “MBG tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi sektor perikanan dan pertanian untuk berkembang lebih jauh,” tegasnya.

Dukungan Penuh dari Pesantren Ali Maksum

Dukungan Penuh dari Pesantren Ali Maksum

KH Abdul Hamid Abdul Qodir, Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum, menyambut baik program MBG ini. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang menghadirkan program bergizi seperti ini kepada para santri.

“Ini adalah program yang luar biasa. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan hari ini saja, tetapi bisa terus berlanjut,” kata KH Abdul Hamid seraya bercanda.

Ia juga menekankan dampak positif program ini terhadap perekonomian masyarakat, terutama bagi petani, nelayan, dan pelaku UMKM. “Program ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Petani bisa menyediakan beras, nelayan menyediakan ikan, dan UMKM lainnya juga terlibat. Ini adalah langkah nyata untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Titiek Soeharto: Nutrisi Berkualitas untuk Generasi Emas

Titiek Soeharto: Nutrisi Berkualitas untuk Generasi Emas

Titiek Soeharto menjelaskan bahwa program MBG merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah dalam mendukung tumbuh kembang generasi muda. Menurutnya, masa depan bangsa Indonesia sangat bergantung pada generasi emas seperti para pelajar dan santri yang ada di pesantren.

“Program ini adalah salah satu upaya kita untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan generasi muda, baik secara fisik maupun mental. Nutrisi yang baik adalah pondasi utama untuk menciptakan pemimpin yang berkualitas dan amanah di masa depan,” ujar Titiek Soeharto.

Ia juga menyampaikan harapan agar para santri dapat memanfaatkan nutrisi yang diberikan untuk meningkatkan kecerdasan dan semangat belajar. “Semoga dengan program ini, adik-adik semua bisa lebih cerdas dan nantinya bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas. Bahkan, mungkin ada yang mendirikan pondok pesantren baru di masa depan,” ujarnya penuh semangat.

Langkah Menuju Indonesia Emas 2045

Titiek Soeharto: Nutrisi Berkualitas untuk Generasi Emas

Program MBG dari KKP dan Presiden Prabowo Subianto ini menjadi salah satu bagian penting dalam agenda besar pembangunan Indonesia. Tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif.

Dengan melibatkan sektor perikanan, pertanian, dan UMKM, program ini diharapkan mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian nasional. Di sisi lain, peningkatan asupan protein diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang menjadi kunci menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Program Makan Bergizi Gratis Menu Ikan ini disambut hangat oleh para santri dan pihak pesantren. Tidak hanya karena manfaat langsung yang dirasakan, tetapi juga karena potensi besar program ini untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan berkembang. “Keberhasilan sebuah bangsa dimulai dari memperhatikan kebutuhan dasarnya, seperti nutrisi yang cukup untuk masyarakatnya,” pungkas Titiek Soeharto.

Dengan langkah nyata seperti ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menciptakan generasi emas yang siap bersaing di tingkat global. Pondok Pesantren Ali Maksum menjadi salah satu bukti bahwa upaya kecil namun berdampak besar ini bisa menjadi pilar perubahan menuju masa depan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *