News

Kelakar Menlu Sugiono ke Dino Patti Djalal: FPCI Jadi Partai Politik?

×

Kelakar Menlu Sugiono ke Dino Patti Djalal: FPCI Jadi Partai Politik?

Sebarkan artikel ini
Kelakar Menlu Sugiono ke Dino Patti Djalal: FPCI Jadi Partai Politik?

beritajogja.co – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono membuat suasana konferensi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) 2024 di Jakarta lebih hidup dengan kelakarnya yang ditujukan kepada pendiri FPCI, Dino Patti Djalal. Dalam acara yang digelar Sabtu (30/11/2024) itu, Sugiono dengan santai bertanya, “Pertanyaan saya, Pak Dino, kenapa tidak menjadikan FPCI sebagai partai politik?”

Pernyataan tersebut sontak mengundang tawa dari para peserta yang hadir. Dengan nada bercanda, Menlu Sugiono melanjutkan komentarnya tentang betapa luar biasanya organisasi FPCI.

FPCI dan Potensi Politik

Menurut Sugiono, FPCI memiliki potensi besar untuk melangkah lebih jauh, mengingat pengaruh dan cakupan yang telah diraih organisasi tersebut. Sebagai komunitas kebijakan luar negeri terbesar di Indonesia, FPCI berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan akademisi, serta berhasil menyebarkan pemahaman tentang diplomasi dan hubungan internasional.

“FPCI adalah organisasi yang cukup besar, terus berkembang, dan fokus pada aspek kebijakan dan hubungan internasional. Dengan kekuatan yang dimiliki, serta idealismenya, saya pikir (FPCI) bisa melakukannya untuk Indonesia,” ujar Sugiono.

Selain itu, FPCI juga telah merambah ke berbagai kampus di seluruh Indonesia, memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendalami isu-isu global. Hal ini, menurut Menlu, menunjukkan daya tarik yang luar biasa bagi generasi muda untuk lebih memahami diplomasi.

Semangat Generasi Muda dalam Diplomasi

Dalam pidatonya, Sugiono menyoroti pentingnya semangat dan idealisme generasi muda untuk berkontribusi dalam hubungan internasional. Ia melihat konferensi seperti yang diadakan oleh FPCI sebagai momentum penting untuk menyalurkan semangat tersebut.

“Saya dapat melihat semangat, idealisme, dan harapan dari semua yang hadir di ruang ini tentang bagaimana Indonesia dapat berkontribusi pada hubungan internasional,” ucap Sugiono.

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain global yang aktif dalam menjaga keamanan regional dan internasional.

“Indonesia memiliki kekuatan strategis di kawasan Asia Tenggara. Melalui diplomasi yang aktif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan global,” imbuhnya.

FPCI: Dari Kampus ke Global

Sejak didirikan oleh Dino Patti Djalal, FPCI telah berkembang menjadi forum diskusi kebijakan luar negeri yang terkemuka. Tidak hanya terbatas pada akademisi dan praktisi, FPCI berhasil menjangkau mahasiswa melalui pembentukan klub-klub FPCI di kampus.

Dalam sambutannya, Dino Patti Djalal menyampaikan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak terhadap visi FPCI. Ia juga menegaskan bahwa FPCI akan terus berupaya menjadi wadah untuk memperkuat pemahaman tentang isu-isu global di Indonesia.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap generasi muda di Indonesia memiliki pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan diplomasi, serta bagaimana Indonesia bisa berperan aktif di dunia,” kata Dino.

Diplomasi sebagai Alat Strategis Indonesia

Menlu Sugiono menekankan bahwa diplomasi bukan sekadar alat hubungan internasional, tetapi juga instrumen strategis untuk membawa kepentingan Indonesia ke pentas global.

“Kita harus membangun kekuatan diplomasi yang solid. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat, akademisi, dan komunitas seperti FPCI,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah inovatif FPCI dalam membawa isu-isu internasional ke tengah masyarakat, seperti diskusi terbuka, seminar, dan konferensi yang melibatkan berbagai pihak.

Masa Depan FPCI

Meski kelakar tentang FPCI menjadi partai politik hanya sebatas candaan, pernyataan tersebut mencerminkan pengakuan atas pengaruh besar organisasi ini. Dengan semangat kolaborasi dan visi ke depan, FPCI diharapkan terus menjadi pilar penting dalam membangun pemahaman hubungan internasional di Indonesia.

Sugiono mengakhiri pidatonya dengan harapan agar FPCI terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi diplomasi Indonesia.

“Semoga FPCI tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda dan terus memainkan peran penting dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *