Beritajogja.co – Aksi demonstrasi yang diadakan oleh Koperasi Tridarma dan ratusan pedagang tergabung dalam paguyuban pedagang Teras Malioboro 2 di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Yogyakarta menuntut transparansi terkait relokasi tahap 2. Para pedagang mengangkat isu-isu terkait pendataan ulang, pendapatan yang menurun, dan kurangnya infrastruktur yang layak setelah tahap relokasi sebelumnya.
Para pedagang menyoroti bahwa relokasi tahap 1 belum sepenuhnya menyelesaikan masalah yang ada. Mereka menekankan hak mereka untuk mendapatkan informasi terkait relokasi tahap 2 yang dinilai masih simpang-siur. Ketua Umum Koperasi Tridarma, Arif Usman, menekankan bahwa proses pendataan ulang para pedagang seakan dilakukan secara tertutup dan diskriminatif.
Arif menyampaikan bahwa polemik pasca-relokasi ini menimbulkan berbagai masalah, termasuk penurunan pendapatan para pedagang dan infrastruktur yang dianggap tidak memadai. Selain itu, minimnya ruang dialog dan kurangnya transparansi dari pihak kebijakan menjadi permasalahan yang terus menjadi polemik dan dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak-hak para pedagang dalam aspek ekonomi dan partisipasi dalam kebijakan publik.
